Ada berita yang kurang enak di akhir 2018, tepatnya 22 Desember 2018 khususnya di wilayah barat pulau Jawa, Indonesia. Tsunami menerjang sisi barat pulau akibat runtuhnya bagian Anak Krakatau yang memicu longsor bawah laut. Kejadian ini menyebabkan banyak korban di wilayah tersebut. Hal ini mendorong Komunitas Serena C23 Indonesia untuk ikut membantu korban tsunami tersebut.
Akhirnya melalui proses diskusi di grup, Serena C23 Indonesia membentuk panitia kecil untuk menyelenggarakan Bakti Sosial Untuk Korban Tsunami Krakatau ini. Selain itu, bakti sosial ini juga bekerjasama dengan organisasi setempat yang memang lebih tau medan, yaitu Tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) wilayah Banten. Kerjasama dengan Tim BSMI terwujud karena salah satu anggota Komunitas Serena C23 Indonesia, dokter Hendi yang juga merupakan anggota BSMI.
Berikut Perwakilan Anggota Serena C23 Indonesia Chapter Banten yang ikut mewujudkan proses baksos:
- Sahroni (C23IC075, Pandeglang)
- Jaenal Arifin mewakili Om Eman (C23IC082, Pandeglang)
- dr. Hendi (C23IC041, Serang)
- Om Ustd Anwar (C23IC131, Serang)
- Om Uus (C23IC031, Cilegon)
- Om Wahid Putra (C23IC130, Pandeglang)
- Om Fariz (C23IC115, Pandeglang)
Melalui proses survey mengenai kebutuhan yang diperlukan oleh korban tsunami, diputuskan bahwa Komunitas Serena C23 Indonesia akan membantu keluarga nelayan yang perahunya rusak dihempas tsunami. Melalui pengumpulan dana di internal Komunitas Serena C23 Indonesia didapat dana sebesar Rp. 9,610,000.
Tim BSMI dan Komunitas Serena C23 berangkat menyerahkan dana tersebut ke lokasi pada tanggal 10 Februari 2019. Dana diserahkan ke perwakilan warga nelayan Erwan Samsul Bakhri.
Kemudian melalui kolaborasi bantuan dari C23IC dan (Jama’ah Masjid Al-Ittihaad Tebet) Via BSMI Pandeglang akhirnya dapat membantu 4 perahu yg rusak berat akibat tsunami di Karang Bolong, Cinangka. Dua perahu diperbaiki, dua perahu lagi beli second.
